“Pertemuan Perdana Kepanitiaan Gebyar Ekonomi Syariah 9”



Pagi ini kami semua dibangunkan oleh alarm, waktu menunjukkan pukul 06 pagi dan kami harus bergegas ke kampus tercinta untuk pembacaan Surat Keputusan Kepanitiaan GES 9  (Gebyar Ekonomi Syariah). GES merupakan acara besar Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI yang dilaksanakan setiap tahun antara bulan April dan Mei.
Seluruh panitia yang hadir begitu antusias mendengarkan pembacaan SK oleh kordinator PSDM Ormawa, mereka antusias karena ingin mengetahui diposisi mana mereka ditempatkan.
Harapannya setelah pembacaan SK ini semua nya mampu bekerja sama dan semangat dalam mewujudkan GES yang gemilang.

(logo GES 8)
 
Semoga GES 9 mampu mengulang masa ke emasan GES ditahun pertama sampai ditahun ketiga dimana STEI SEBI mampu mewujudkan pengembangan Ekonomi Syariah ke masyarakat, tutur Yoyo Sundoyo selaku Presiden BEM STEI SEBI.
GES merupakan bukti nyata STEI SEBI dalam mengatasi permasalah hutang di Indonesia dengan menerapkan Ekonomi Syariah di Indonesia.
Setelah penyampaian dari PresBem dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Eka Anan Kubota, Eka memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh panitia GES bahwa mereka adalah orang-orang hebat yang terpilih  untuk menjadi bagian dari persiapan GES 9. Ekonomi Islam merupakan upaya Mahasiswa SEBI untuk mensyiarkan Ekonomi Syariah ke masyarakat umum.
Dalam QS.Al-Ahzab Allah memberikan amanah besar kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung namun mereka semua menolak, kecuali manusia yang menerima amanah itu, dan barang siapa yang tidak menjalankan amanah akan mendapatkan dosa besar dan bagi yang mampu menjalankan nya termasuk kedalam orang-orang yang mulia. Jadi Eka berharap seluruh panitia dari hari ini hingga puncak di bulan Mei akan istiqomah dan memiliki rasa kepemilikan kepada GES 9 ini.

Inilah pejuang-pejuang GES 9 STEI SEBI :

Eka Anan Kubota (Panglima GES)
Mutiara (Sekretaris 1)
Halimatus Sa’diyah (Sekretaris 2)
Hulwah Tufahati (Bendahara 1)
Eka Nurhalimatus Syifa (Bendahara 2)

Amrul Anshori (Panglima Divisi Acara)
Putri Sintia
Ria Nur Rizqiah
Dani Saefullah
Khoirul Umuri
Rismayanti
Nina Saraswati Dewi
Rofiqul Azizah

Muhammad Zaid (Panglima Divisi Funding)
Martinul Nataliel
Riski Saputra
Firman Maulana
Hilyah Nafisah
Muthiah Saidatul Jannah
Nawawi (Panglima Divisi Publikasi dan Dokumentasi)
Ryan Marala
Agus Permana
Atikah Fatin K
Halimah Assa’diyah
Hafidzati Idzni

Mush’ab A. Robbani (Panglima Divisi Humas)
Rizal Al Azis
Azam Mu’tashim Billah
Mahda K.R
Adityas Halmahera
Daiyah Syifaulqulub

Ahmad Nur Hidayat (Panglima Divisi Konsumsi)
Yandi Bastiar
Sri Wulandari
Tuti Suryani
Nur Padillah

Arham Akbar (Panglima Divisi Expo)
Qawah Sukmaedi
Vancep Sukmaedi
Vancep Fadhilla
Rina Kholilatunnisa
Hanifah Nur Azizah

M. Afrizal R (Panglima Divisi Akontrans)
Zikri Akbar
Lusiana
M. Nur Zikri
Kartika Amalia







(dditapamungkas@gmail.com)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

“HIJAB MODIS” BUKAN “HIJAB SYAR’I”

Gambar
 oleh : Dita Pamungkas Perempuan merupakan makhluk yang acapkali dijadikan komodifikasi dalam suatu masyarakat, apa saja yang ada pada diri perempuan dianggap sebagai sesuatu yang memiliki nilai. Saat ini kita dihadapkan pada suatu fenomena menjamurnya perempuan-perempuan dengan label busana syar’i, sayangnya syar’i di sini memiliki makna yang majemuk bergantung pada si pemberi makna itu sendiri. Salah satu gejala fashion mode pada perempuan yang sedang trend saat ini adalah penggunaan hijab.  Hijab secara bahasa adalah penghalang. Pada hakikatnya hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Namun, pada masyarakat Indonesia saat ini hijab mengalami penyempitan makna, hijab diartikan sebagai penutup kepala dengan beragam gaya dan tata cara memakainya yang membuat seorang perempuan muslimah lebih terlihat modis,...
Baca selengkapnya

Gerakan Sosial Pemberdayaan Masyarakat

Gambar
Gerakan social merupakan tindakan sekelompok organisasi yang berjumlah besar atau individu yang secara spesifik focus pada isu-isu social atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan social. [1] Sementara itu pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi suatu masyarakat.  Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Gerakan social pemberdayaan masyarakat adalah tindakan sekelompok orang atau individu yang focus pada isu-isu politik yang bekerjasama dengan masyarakat untuk memulai proses kegiatan social dengan tujuan memperbaiki situasi dan kondisi masyarakat tersebut. Dalam hal ini banyak sekali pihak yang harus terlibat karena pemberdayaan masyarakat tidak bisa terjadi tanpa adanya peran dari masyarakat itu sendiri. Perlu keterlibatan langsung antara sekelompok orang yang akan melakukan gerakan social dengan masyaraka...
Baca selengkapnya

Alasan Rasulullah menggunakan Bait Al Arqam

Gambar
Dalam berdakwah khususnya di awal kedatangan Islam dilakukan secara rahasia, Rasulullah mengunakan siyasah syariah (kebijaksanaan) dalam mengatur strastegi dakwah. Banyak strategi Rasulullah yang luar biasa saat menyebarkan agama Islam. Dan pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang salah satu siyasah syariah Rasulullah dalam berdakwah di awal penyebaran agama Islam di kalangan kaum Quraisy bersama dengan pemuda yang berasal dari Bani Makhzum yaitu Arqam bin Abil Arqam al-Qurasyi al-Makhzumiy Arqam merupakan pemuda yang masuk Islam di awal-awal. Ada yang mengatakan orang ke enam yang masuk Islam ada pula yang mengatakan orang ke sepuluh masuk Islam. Arqam berasal dari keturunan Bani Makhzum dimana Abu Jahal memiliki kedudukan dan kemuliaan sebagai pembesar Bani Makhzum. Arqam sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam saat itu, karena rumah dari Arqam lah yang senantiasa digunakan oleh Rasulullah dan para sahabat untuk mengadakan pertemuan. Padahal Arqam merupakan s...
Baca selengkapnya