Yang mana bisnis anda?
Nabi Daud seorang ahli pertenunan (kain dan
baju besi)
Nabi Adam seorang petani
Nabi Nuh seorang tukang kayu
Nabi Idris seorang tukang jahit
Sedangkan Nabi Musa seorang penggembala
-HR. Al-Hakim-
Pebinsnis yang jujur
lagi terpercaya bersama-sama para Nabi,
orang-orang yang benar,
dan para syuhada. –HR. Tirmidzi-
Bismillahirahmanirahim..
Sebenarnya
saya juga tidak tahu kenapa memilih untuk menulis hadits-hadits diatas terlebih
dahulu. Tapi saya rasa kalau kita mau memulai bisnis harus tahu bahwa bisnis
itu bukan sesuatu yang baru ngetrend saat ini khususnya dikalangan remaja.
Bahwa
Rasulullah SAW sudah memulai bisnis nya sejak usia belum menginjak remaja. Saat
itu Rasulullah diajak oleh pamannya berjualan di pasar, karena Rasulullah
memiliki kepribadian yang baik dengan telaten akhirnya Rasulullah bisa sukses
berdagang sendiri hingga eksport barang.
Banyak
orang-orang yang memulai bisnis dengan modal seadanya. Artinya yang penting ada
modal buat beli barang kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi, hal ini masih
diperbolehkan karena mengambil keuntungan dari selisih antara harga beli dengan
harga jual.
Ada
juga yang memulai bisnis dengan sistem dropshipper, artinya tanpa kita punya
uang dan barang juga bisa jualan, yang diperlukan dalam sistem ini adalah
semangat juang yang tinggi untuk menjual barang-barang orang. Menawarkan barang
ke calon konsumen kemudian jika ada yang beli baru kita ngambil barang ke orang
yang punya barang. Ini sering terjadi.

Banyak
lagi konsep bisnis, ada yang memang dia memproduksi sendiri lalu memasarkan
nya, ada juga yang bentuknya agen-agen, reseller-reseller, atau sekedar
dropshipper.
Nah,
untuk mengetahui apakah bisnis kita halal atau engga maka inilah syarat-syarat
dari jual beli :
1. Akad jual beli
2. Barang atas kepemilikan sempurna
3. Barang nya jelas diketahui kondisi nya oleh
penjual dan pembeli
Akad
disini bukan kaku kayak kita mau ijab qobul pernikahan, kata-kata nya pun tidak
ada aturan yang baku, bebas ajalah yang penting si penjual dan pembeli
sama-sama mengerti bahasa nya atau isyarat yang digunakan saat transaksi.
Nah,
yang sering bermasalah di point nomor dua yaitu barang atas kepemilikan
sempurna. Banyak yang jualan tapi bukan barang nya sendiri. Kalau temen-temen
jadi agen atau reseller, berarti temen-temen kan punya modal sebelumnya untuk
beli barang nya atau investasi diawal. Meski hanya berapa persen gak masalah
yang penting kita sudah masukin modal kita untuk produksi tuh barang.
Untuk
dropshipper, seperti yang saya katakan diawal bahwa itu hanya butuh semangat
juang yang tinggi.. hehe, kemampuan promosi dan memikirkan bagaimana
barang-barang terjual dalam jumlah yang banyak. Nah, untuk teman-teman yang
hanya menjualkan barnag milik orang lain, temen-temen hanya berhak dapat fee
dari si pemilik barang. Fee bisa diberikan sesuai dengan persentasi jumlah
barang yang terjual atau fee yang diluar itu sesuai kesepakatan saja.
Jadi bisnis itu butuh juga ilmu,
selain ilmu pemasaran, ilmu produksi dll, juga diperlukan ilmu syariah untuk
menyempurnakan bisnis temen-temen.
Selamat menjalankan bisnis dengan
cara yang halaL..
Komentar
Posting Komentar