Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

“GALAU DANA TALANGAN HAJI”

 Oleh Dita Baitullah merupakan tempat yang disakralkan dalam Islam. Karena itu semua umat Islam mendambakan pergi kesana untuk melaksanakan rukun Islam yang ke lima. Setiap tahunnya jutaan jama’ah dari seluruh dunia berkumpul disana. Dan berdasarkan data Indonesialah yang menempati urutan pertama dengan jumlah jama’ah haji terbesar tiap tahunnya. Sejak 10 tahun terakhir jumlah jamaah haji Indonesia mencapai 24,8 juta. Meski begitu banyak pula masyarakat Indonesia yang ingin melaksanakan haji namun belum mencukupi dari segi financial. Kondisi tersebut tidak disia-siakan begitu saja oleh Lembaga Keuangan. Maka dari itu muncul lah produk Pengurusan Haji dan Dana Talangan Haji.  Pada fatwa DSN MUI No 29/DSN-MUI/XI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah selanjutnya disingkat LKS, dijelaskan bahwa terdapat dua akad yaitu akad ijaroh dan akad qardh. Dimana akad ijarah merupakan pemberian jasa atas pengurusan ibadah haji...

“TRAGEDI 98’ AKAN TERULANG KEMBALI”

Rakyat Indonesia tak pernah lupa dengan kejadian tahun 1998 saat tragedi lengsernya rezim Soeharto. Seluruh lapisan masyarakat tumpah ke jalan di depan Istana Presiden. Hari itu menjadi puncak atas bentuk kekecewaan masyarakat atas kebijakan pemerintah. Selama 32 tahun masyarakat terkekang dan tidak mendapat kebebasan dalam hal demokrasi. Baik rakyat sipil, ABRI maupun pers semua nya diatur dan harus sejalan dengan pemerintah saat itu. Dengan mengatasnamakan nasionalisme siapapun yang melawan pemerintahan saat itu akan di berikan efek jera, bahkan sampai dibunuh. Nampaknya tragedi itu akan terulang kembali dalam waktu dekat. Melihat hingga kini pemerintah belum menunjukkan taring nya dalam hal mensejahterakan rakyat. Meski cara dan kebijakan yang dilakukan pemerintah Soeharto dan Jokowi berbeda, namun kebijakan mereka sama-sama menyengsarakan rakyat. Yang kaya makin kaya dan yang miskin tambah miskin. Janji-janji manis yang dilontarkan saat kampanye pemilihan presiden satu...