Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

“HIJAB MODIS” BUKAN “HIJAB SYAR’I”

Gambar
 oleh : Dita Pamungkas Perempuan merupakan makhluk yang acapkali dijadikan komodifikasi dalam suatu masyarakat, apa saja yang ada pada diri perempuan dianggap sebagai sesuatu yang memiliki nilai. Saat ini kita dihadapkan pada suatu fenomena menjamurnya perempuan-perempuan dengan label busana syar’i, sayangnya syar’i di sini memiliki makna yang majemuk bergantung pada si pemberi makna itu sendiri. Salah satu gejala fashion mode pada perempuan yang sedang trend saat ini adalah penggunaan hijab.  Hijab secara bahasa adalah penghalang. Pada hakikatnya hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Namun, pada masyarakat Indonesia saat ini hijab mengalami penyempitan makna, hijab diartikan sebagai penutup kepala dengan beragam gaya dan tata cara memakainya yang membuat seorang perempuan muslimah lebih terlihat modis,...

Edisi 4 Akibat Lebay Pake Minyak Wangi

Bau badan memang sangat menggangu. Apalagi kalau di tempat umum seperti bus, angkot, kereta de el el. Salah satu solusinya adalah pake minyak wangi. Iya kan?? Tapi bagaimana jika seorang perempuan pake minyak wangi nya berlebihan/lebay? “Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau wanginya itu, berarti dia telah berzina.” (HR.Ahmad, An-Nasa’I, Abu Dawud dan At-Tirmidzi) Ya Amppunn..disamakan dengan berzina?? (Istigfar sebanyak-banyaknya) So.. kalau pake minyak wangi sekedarnya saja. Supaya gak bau, jangan lupa mandi minimal 2x sehari. Abis itu semprotin minyak wangi dibagian-bagian penting yang biasa mengeluarkan bau. Misalnya ketiak, oleskan sedikit di belakang kuping, terakhir di pergelangan tangan sedikit aja. Bisa juga pake deodorant atau bedak bayi supaya seger. Minyak wangi juga jangan yang mengandung alcohol yaa..

Edisi 3 Akhwat Jadi-jadian

Di edisi ini saya mau nyindir diri saya sendiri. Abis kalau orang yang nyindir suka susah berubah. Sebenernya edisi ini berat buat saya, tapi doain ya semoga abis nulis ini saya bisa taubat. Aamiin… Huh..saya deg-deg an mau mulainya. Akhwat jadi-jadian itu saya artikan sebagai akhwat yang hobi banget main sama laki-laki. Mungkin kebiasaan waktu kecil kali ya, atau memang karena karakter. Atau karena laki-laki ga rempong kayak perempuan kali yaa. Terlepas dari itu semua. Saya pribadi harus mulai memahami bahwa ISLAM membatasi hubungan antara laki-laki dan perempuan. Yang terpenting adalah : 1.        Hindari berkhalwat dengan yang bukan muhrim (baik di dunia nyata maupun dunia maya) 2.        Jangan berbaur dengan lawan jenis sehingga sulit di bedakan 3.        Jangan saling bersentuhan, karena sekali aja bersentuhan balasannya besi panas loohh… (Naudzubillah) ...

Edisi 2 Fenomena Selfie

Selfie..bukan..bukan penyanyi dangdut yang mantan istrinya Iwa K yaa.. Tapi fenomena anak muda zaman sekarang yang suka foto sendiri. Terus masalah? Fotonya sih gak masalah, kalau untuk konsumsi pribadi. Yang jadi masalah kalau foto-foto nya di upload ke Medsos. Kayak Facebook, Instagram, Path de el el. Yang saya bingung adalah kalau ada akhwat yang ikut-ikutan sama fenomena ini. Aduuhhh… kasiaan ukhtiy wajahnya di pajang-pajang. Terus yang boleh foto seperti apa? Hhmm… ting..tong..ting..tong… (ceritanya lagi mikir) Yaa supaya gak ketinggalan zaman banget boleh lah upload. Tapi foto berama-rame gitu, jangan foto yang close-up juga. Atau foto-foto kegiatan kita yang penting2. Misalnya lagi jadi pembicara/lagi di wawancara/dapet penghargaan/lagi ngajar TPA/lagi bukber   ataauuu Apapun yang menunjukkan prestasi dan karya kita. Jadi foto-foto nya bermanfaat bukan Cuma narsis-narsisan aja… (Udah yaa…saya mau upload foto selfie saya ...

Edisi 1 PACARAN

Kalau mereka tidak berjilbab lalu pacaran sudah biasa. Kalau mereka tidak liqo lalu pacaran yaa wajar. Kalau mereka berada dilingkungan umum dan pacaran, bisa jadi karena faktor lingkungan. Kalau mereka tidak belajar agama Islam lalu pacaran, mungkin karena ketidak tahuannya. Tapi kalau mereka berjilbab, ikut khalaqah, mengenyam pendidikan disekolah Islam bahkan pesantren lalu mereka pacaran…. Ini mah kebluk alias susah dibilangin. (Semoga Allah memberikan mereka hidayah..aamiin) Yaa..Cuma bisa mendoakan... Allah yang Maha memberikan hidayah, bukan anak Rohis, bukan juga guru agama, orang tua kalian juga bukan. Bahkan manusia sekelas Rasulullah SAW pun tidak bisa memberikan hidayah kepada siapa yang dia kehendaki. Padahal Rasulullah merupakan kekasih Allah, manusia sempurna, manusia yang dirindukan surga. Apalagi kita yang dakwah hanya seadanya, yang ibadah masih seujung jari kualitas ibadahnya Rasulullah dan para sahabat. Eeeiitttss…jangan khawatir sob. Ki...